Tariansufi memutar ke kiri melawan arah jarum jam, sebagaimana ritual thowaf (mengelilingi Ka'bah). Topi memanjang yang digunakan darwis melambangakan nisan para wali dan sufi, baju putih melambangkan kain kafan, dan jubah hitam melambangkan alam kubur, dan alas kaki kuff sebagaimana yang dipakai Rasul pada saat musim dingin.loading...Tarian sufi atau whirling dervishes punya banyak makna mendalam terkait manusia dan Penciptanya. Foto/ JAKARTA - Tarian dari Turki ini juga dikenal dengan sebutan whirling dervishes. Tarian Sufi atau tarian yang berputar-putar ini dianggap penuh makna karena sebagai bagian dari meditasi diri. Karena bagian dari meditasi, jadi gak heran para penari sufi bisa berputar-putar dalam waktu yang lama tanpa harus merasa TARIAN SUFIFoto Fine Art AmericaTarian ini lahir dari buah pikiran penyair Persia, Jalaluddin Rumi. Melansir dari tarian ini pertama kali dipertunjukkan di wilayah Anatolia, Turki, pada abad ke-13. Dengan tampilan para penari yang cukup misterius, asal mula tarian ini pun cukup memilukan, yaitu berhubungan dengan cinta dan kehilangan. Dalam sejarah Turki, tarian ini berawal dari kematian guru spiritual Rumi, yaitu Syamsuddin Tabriz. Karena rasa kehilangan yang sangat mendalam, Rumi mengekspresikan kesedihannya tersebut dengan menari berputar-putar. Yang kemudian ia jadi menyadari bahwa manusia itu TARIAN SUFI Foto ShutterstockTindakan berputar-putar yang dilakukan Rumi rupanya bukan cuma suatu gerakan yang tanpa makna. Makna yang bisa dipetik bahwa gerakan berputar-putar itu adalah simbol untuk menemukan tujuan hidup yang hakiki. Dalam pemaknaan yang lebih khusus lagi, tarian dengan gerakan berputar melawan arah jarum jam ini adalah sebuah proses mencari Tuhan. Nah, yang perlu ditekankan, seorang sufi yang hendak menarikan tarian ini harus punya fisik dan emosi yang kuat. Karena, tarian ini bisa dilakukan selama berjam-jam. Bahkan Rumi pernah melakukannya selama tiga hari tiga malam. Para sufi yang menari akan menumpahkan seluruh emosinya selama menari agar mereka hanya merasakan kecintaan dan kerinduan akan LAIN TARIAN SUFIFoto BaushtelleMengutip dari tarian sufi punya manfaat utama membantu kita untuk menghubungkan tubuh dan jiwa. Tarian ini akan membawa kita lebih dekat dengan Pencipta, serta membantu untuk merevitalisasi energi kita. Tarian sufi sebagai sebuah tarian yang penuh pengendalian kesadaran bahkan sering diklaim sebagai obat yang bagus untuk meredakan rasa sakit. Melansir dari CNN, Fadel Zeidan, seorang asisten profesor di Departemen Anestesiologi di Universitas California, San Diego, mengatakan bahwa ada bukti tarian sufi punya manfaat kesehatan secara keseluruhan. Zeidan juga mengungkapkan sebuah fakta yang cukup mengejutkan, yakni bahwa saat para sufi menarikan tarian tersebut, maka secara gak langsung orang yang menyaksikan tarian itu akan mendapat manfaat penyembuhan untuk kesehatan, termasuk rasa sakit dan patah buat kamu yang lagi patah hati dan pengen lebih dekat dengan sang Pencipta, mungkin mau belajar dan mencoba tarian sufi ini? Sofia HanifahKontributor GenSINDOUIN Syarif Hidayatullah JakartaInstagram sofiahnfh it
TarianSufi ( Whirling Dervishes ) merupakan Tarian yang sangat religius dari Timur Tengah. Tarian ini merupakan inspirasi dari Filsuf dan Penyair Turki yang bernama Maulana Jalaluddin Rumi, dimana tarian ini bermakna bahwa dasar dari kehidupan di dunia dan di bumi ini adalah berputar. Tarian ini juga dianggap sebagai bentuk sebuah ekspresi dari
Tari Sufi – Tari Sufi tentu bukanlah kesenian tari yang asing lagi. Tarian dari Turki ini bahkan berhasil dikenal dunia sebagai salah satu kesenian yang memiliki makna mendalam dari setiap gerakannya. Bahkan tarian ini juga dianggap sebagai media meditasi yang tepat untuk menenangkan diri. Gerakannya yang terlihat cukup sederhana nyatanya bukanlah hal yang dengan mudah dapat dilakukan setiap orang. Hal inilah kemudian yang membuat tarian ini begitu unik dari segi gerakan dan fungsinya. Nah, lalu bagaimana sih sebenarnya gerakan dari tarian ini? Simak ulasannya berikut untuk informasi lebih jelasnya Asal Usul dan Sejarah Tari Sufi Meditasi adalah bentuk fisik yang sebenarnya menjadi cikal bakal dari tari Sufi. Pada dasarnya meditasi atau yang disebut sebagai sema ini berasal dari kaum Sufi. Tarian ini biasanya ditampilkan pada hari raya Islam. Namun, bila ditelisik lebih dalam, tarian ini sebenarnya berkisah tentang kisah pilu menurut sejarah Turki. Tarian ini sendiri menceritakan kehilangan yang terjadi pada guru spiritual Rumi yang bernama Syamsuddin Tabriz. Kematian yang terjadi ini kemudian membuat Rumi merasakan kehilangan yang mendalam. Kerapuhan hati Rumi inilah kemudian yang membuat Rumi terinspirasi membuat tarian ini untuk menenangkan hati. Tarian ini sendiri kabarnya pertama kali dipentaskan pada abad ke 13 di Turki. Islam juga menjadi sumber inspirasi lain yang membuat tarian ini begitu lekat dengan masyarakat Islam di Turki. Bahkan pada masanya Mawlana Jalaludin Rumi mulai mengenalkan tarian ini kepada murid-muridnya sebagai tarian Tawaf. Sebutan tarian Tawaf pada tarian Sufi ini tentunya bukan tanpa alasan. Gerak berputar-putar yang dilakukan dari kanan menuju arah kiri diibaratkan sebagai seseorang yang tengah melakukan tawaf. Arah perputaran yang dimulai dari kanan ini juga menjadi bentuk anjuran dimana hal baik haruslah dimulai dari arah kanan. Tarian ini sendiri juga menjadi bentuk kesadaran dari Rumi bahwa manusia adalah hal fana yang diciptakan oleh Allah SWT. Baca Juga Tari Sulawesi Selatan Gerakan Tari Sufi Hal lain yang sangat menarik dari tarian Sufi tentu saja adalah gerak tari Sufi. Melalui gerakan inilah nantinya pesan serta makna dari tarian asal Turki ini dapat disampaikan kepada penonton dengan baik. Bahkan melalui gerakan inilah nantinya penari juga bisa mendapatkan ketenangan atas mediasi tari yang dilakukan. Pada dasarnya gerakan utama yang dapat dilihat dari Tarian Sufi adalah gerakan berputar-putar. Bahkan gerakan ini akan dilakukan sejak awal pertunjukkan hingga akhir. Namun, tentu saja gerakan ini tidak begitu saja mudah untuk dilakukan. Tidak semua orang dapat bertahan berputar dalam waktu yang cukup lama seperti halnya penari Sufi. Hal inilah kemudian yang membuat tarian ini termasuk dalam tari mediasi. Kemampuan penari dalam mengendalikan diri serta pikiran untuk tentang tenang dan fokus dalam tarian membuat para penari tidak akan merasa pusing meski berputar dalam waktu lama. Pada dasarnya tarian ini sendiri juga memiliki makna atas kedekatan kepada Tuhan. Hal inilah kemudian yang membuat tarian Sufi ini dulunya juga disebut sebagai tari Tawaf karena memiliki arah putaran dari kanan ke kiri atau melawan arah jarum jam. Tentunya hal ini pulalah yang membuat tarian ini tampak spesial dalam makna yang ingin disampaikan. Busana Tari Sufi Busana menjadi unsur yang tidak akan dapat terpisah dalam seni tari. Melalui busana inilah nantinya penari dapat menampilkan tampilan fisik yang tampak anggun disesuaikan dengan gerakan tari. Tidak heran bila pada akhirnya pada setiap kesenian tari di dunia akan memiliki ciri khas budayanya masing-masing. Tentunya hal ini juga berlaku pada tari Sufi dari Turki. Tarian ini juga memiliki ciri khas pakaian yang begitu unik dalam setiap penampilan penarinya. Lalu, bagaimana sebenarnya busana yang digunakan oleh penari Sufi? Berikut ulasannya 1. Jubah Panjang Tari Sufi pada dasarnya merupakan tarian yang ditarikan oleh para laki-laki dengan jubah panjang. Jubah ini nantinya akan menutupi bagian atas tubuh penari hingga bagian mata kaki. Pada bagian ujung jubah pun akan dibuat lebih lebar selayaknya payung sehingga membuat jubah tampak indah saat penari mulai bergerak. Namun, seiring berjalannya waktu, tarian dari Turki ini bukan lagi menjadi tarian yang hanya boleh ditarikan oleh para lelaki. Kini beberapa pertunjukkan pun juga menampilkan penari wanita dengan pakaian muslimah dengan desain yang sama. Selain menggunakan jubah, terkadang penari Sufi juga menggunakan rok panjang. 2. Sikke Pelengkap lain yang termasuk dalam busana dari tari Sufi adalah Sikke. Pada dasarnya Sikke sendiri adalah topi yang memiliki bentuk memanjang pada bagian ujung atas. Sikke ini di Turki juga dikenal sebagai lambang atas batu nisan Sufi serta Wali. Baca Juga Tari Sumatera Barat Pola Lantai Tari Sufi Tari Sufi tentunya juga memiliki pola lantai yang dapat membantu posisi para penari dalam melakukan gerakan supaya bisa lebih teratur. Nah, lalu apa saja pola lantai yang digunakan dalam Tarian Sufi ini? Simak ulasan berikut ini 1. Garis Lurus Pola lantai yang biasa digunakan dalam tarian ini adalah pola garis lurus. Biasanya pola ini akan dilakukan para penari dengan cara membuat barisan di panggung. Nantinya barisan ini dimulai dari kanan ke kiri. 2. Pola Segitiga Segitiga adalah pola berikutnya yang biasa digunakan oleh penari Sufi. Nantinya pola ini akan dimulai dari kanan ke kiri dengan adanya satu penari di titik tengah depan. Posisi penari ini akan menjadi titik dari ujung pola segitiga tarian Sufi. Penari lainnya akan membentuk barisan miring pada sisi kanan serta kiri. Tentunya pola ini nantinya akan membuat pola yang tampak menarik dan cantik saat penari mulai berputar. 3. Campuran Tari Sufi sendiri juga bisa saja menggunakan pola yang bervariasi mulai dari lingkaran atau bahkan garis lurus. Setiap pola yang digunakan ini nantinya akan disesuaikan dengan jumlah penari serta luas dari ruangan pentas tari. Baca Juga Tari Sumatera Selatan Mengenal Musik Tari Sufi Unsur musik dalam tari Sufi tentunya juga menjadi hal penting yang sangat berpengaruh terhadap pementasan Tarian Sufi. Tentunya setiap irama musik yang dilantunkan juga haruslah memiliki kesinambungan dengan gerakan para penari. Pada tarian Sufi ini sendiri pada dasarnya tidak menggunakan terlalu banyak alat musik. Biasanya alat musik yang digunakan akan memiliki unsur yang lembut khas Timur Tengah. Nah, berikut ini adalah dua unsur musik yang sering digunakan dalam tarian Sufi 1. Suling Suling menjadi alat musik yang seringkali ditemui dalam tari Sufi. Alat musik ini menjadi ciri khas dari tarian ini dimana musik yang mengalun akan memberikan nada yang lembut dan khas. 2. Rebana Rebana juga menjadi alat musik yang seringkali ditemui dalam tarian Sufi. Pada beberapa pertunjukan tarian Sufi, rebana seringkali digunakan untuk mengiringi pertunjukan tari. Tentunya suara dari tepukan rebana yang khas begitu identik dengan musik-musik Timur Tengah khususnya bagi agama Islam. Keunikan Tari Sufi Tari Sufi memang menjadi tarian yang berhasil mendunia dengan berbagai keunikan yang ditampilkannya. Bahkan tarian ini seringkali dijadikan pertunjukan di berbagai acara Islami di berbagai negara termasuk juga Indonesia. Namun, apa sebenarnya keunikan yang ada dalam tarian ini? Berikut dua diantaranya 1. Busana Busana dalam tarian Sufi ini tentu menjadi ciri khas yang unik dalam setiap pertunjukannya. Jubah panjang dengan satu warna senada membuat penari tampak elegan saat menari. Apalagi saat jubah yang digunakan ikut serta bergerak seiring dengan penari yang mulai menggerakkan tubuh. Adanya aksesoris berupa Sikke pada bagian kepala yang dijadikan sebagai topi atau pun penutup kepala juga membuat penampilan penari tampak unik. Tentunya Sikke juga menjadi ciri khas dari tarian ini yang tidak dapat ditemukan pada jenis tarian lain. 2. Gerakan Gerakan yang sama dengan cara berputar-putar juga membuat tarian ini tampak begitu unik. Meskipun tidak menampilkan berbagai macam variasi gerakan namun, tarian ini berhasil memberikan satu kesan luar biasa bagi penonton. Apalagi dengan arah dan ritme gerakan berputar yang dilakukan penari dalam tempo yang sama. Tentunya akan membuat pertunjukkan yang luar biasa bersamaa dengan iringan musik khas Timur Tengah yang mengalun. Fungsi Tari Sufi Seperti yang diketahui bahwa kesenian merupakan suatu cara manusia dalam mengekspresikan suatu perasaan atau bahkan keadaan. Hal inilah kemudian yang membuat tarian tradisional selalu memiliki makna tersendiri bagi masyarakat. Pada Tarian Sufi tentunya juga memiliki fungsi utama yang membuat tarian ini begitu bermakna bagi masyarakat Turki. Fungsi dari tarian ini sendiri pada dasarnya terbagi menjadi dua fungsi utama yang diantaranya adalah 1. Sebagai Meditasi Tarian ini memang seringkali dikaitkan dengan suatu cara untuk bermeditasi. Hal ini berkaitan dengan sejarah penciptaan tari Sufi yang memang merupakan bentuk ekspresi perasaan dari Rumi atas meninggalnya sang guru. Melalui hal ini pulalah kemudian Tarian Sufi ini diciptakan sebagai bentuk ketenangan jiwa dengan cara berputar-putar. Gerak berputar ini pula yang kemudian menjadikan tarian ini memiliki ciri khas karena tidak semua orang bisa melakukan gerakan ini tanpa merasa pusing. 2. Sebagai Hiburan Fungsi lain dari tarian ini tentu saja adalah sebagai hiburan untuk masyarakat. Tarian ini sendiri seringkali ditampilkan dalam berbagai pagelaran akbar di seluruh dunia khususnya negara Muslim. Bahkan pada beberapa kesempatan juga seringkali menjadi pertunjukan dalam Hari Raya Idul Fitri. Penutup Artitikel Tari Sufi Nah, itulah tadi sekilas terkait tari Sufi dari Turki yang telah mendunia. Tarian ini menjadi salah satu bentuk kesenian tari umat Islam dengan ciri khas pakaian panjang serta musik khas Timur Tengah. Tari Sufi
Meskipunpara penari sufi yang berputar-putar nampak misterius, adal-usul tarian yang disebut tarian darwis itu berasal dari pengalaman yang akrab dan dengan kita: cinta dan kehilangan. Penggagas
Ternyata bukan hanya sekedar tarian... Apakah kamu pernah mendengar atau menyaksikan tarian Sufi? Pasti yang ada di pikiranmu bagaimana bisa mereka berputar-putar dalam kurun waktu yang cukup lama? Apakah tidak pusing?Tarian Sufi bukanlah sekedar tarian biasa, atau perpaduan antara seni dan budaya. Kalangan Sufi menganggap tarian ini juga sebagai ritual di luar ibadah yang berfungsi sebagai amalan soleh layaknya ibadah-ibadah lainnya. Nah, daripada bertanya-tanya, yuk simak fakta-fakta tentang tarian Sufi Sejarah tarian dulu, Tarian sufi juga dikenal sebagai Whirling Dervishes darwis-darwis yang berputar atau tarian sema mendengar. Tarian ini terinspirasi dari seorang penyair-sufi asal Persia bernama Mawlana Jalaluddin Rumi. Rumi melakukan tarian ini pertama kali ketika guru spiritualnya meninggal dunia. Dia melakukan tarian sufi sebagai bentuk eskpresi kesedihannya. Sejak saat itu, Rumi mulai berputar bahkan hingga 3 hari 3 Menari sekaligus ini juga dianggap sebagai bagian dari meditasi diri. Meditasi ini sangat erat kaitannya dengan ajaran sufistik Islam. Para penari pun diharapkan menggapai kesempurnaan imannya, menghapuskan nafsu, menanggalkan ego, dan hasrat pribadi dalam hidup. Kemudian, penari akan mengalami ekstase dan melebur bersama sang Penari harus melakukan ritual sebelum ingin lihai dalam melakukan tarian ini, kamu harus melakukan beberapa ritual terlebih dahulu. Ritual yang paling utama adalaH dzikir. Tarian ini akan diiringi oleh musik khas Timur Tengah dan sebuah gambaran perjalanan mistis khas pemahaman Teknik tarian tarian Sufi dibagi menjadi empat bagian. Pertama, akan ada seorang penyanyi solo yang melantunkan lagu pujian untuk Rasulullah dan diikuti oleh improvisasi dari alat musik flute. Bagian ini disebut Naat. Kedua adalah Devr-i Veled, yakni para penari akan saling membungkuk satu sama lain. Proses ketiga justru menjadi bagian utama tarian ini. Pada proses ini, penari akan berputar di luar pemimpin tarian yang berada di tengah. Terakhir, bagian Taksim, yaitu pembacaan ayat AL-Quran dan doa yang dilakukan oleh pemimpin Juga 15 Foto Bombastis Ini Berhasil Menangkap Keindahan Seni Tari dengan Sempurna5. Makna gerakan tarian tarian Sufi ternyata bukan gerakan sembarangan. Masing-masing bagian dalam upacara tarian Sufi memiliki makna tersendiri. Bagian Naat memiliki makna keterpisahan manusia dengan Tuhan. Bagian Devr-i Veled dilakukan sebagai bentuk mengakui nafas Ilahi yang telah meniupkan roh pada manusia. Pada bagian utama, para penari yang berputar diibaratkan bulan, sedangkan pemimpin tarian diibaratkan matahari. Mereka berputar berlawanan dengan arah jarum jam sebagai bentuk merangkul kemanusiaan dengan cinta. Gerakan itu juga melambangkan putaran alam semesta dan putaran tawaf di Ka' Atribut penari yang mereka kenakan adalah topi yang memanjang ke atas, jubah hitam besar, baju putih yang melebar di bagian bawah seperti rok, dan alas kaki. Mereka membungkukkan badan sebagai tanda hormat, lalu akan melepas jubah hitamnya. Posisi tangan mereka ditempelkan di dada dan bersilang mencengkram Filosofi kostum penari memanjang yang dikenal sebagai sikke melambangkan batu nisan para wali dan sufi yang ada di dataran Timur Tengah. Jubah hitam melambangkan alam kubur dan baju putih melambangkan kain kafan. Warna baju ini dibuat agar manusia senantiasa mengingat kematian. Dengan begitu, mereka akan lebih mudah untuk mengendalikan hawa nafsu dan ego duniawi. Alas kaki penari sufi disebut kuff. Konon, Nabi Muhammad SAW juga mengenakan kuff salam perjalanan kemana pun, terutama pada musim dingin. Uniknya, jika kamu menggunakan kuff saat berwudhu kamu tidak perlu jika kamu ingin melakukan tarian Sufi, jangan sejajarkan dengan shalat, puasa, haji dan ibadah lainnya. Di balik itu semua, tarian sufi hanya sekedar untuk memperkenalkan indahnya rasa cinta kepada sesama dan Allah Juga 9 Alasan Kenapa Tari Tradisional Indonesia Lebih Membanggakan dari Tarian Modern
BSqOB.