Penawaran1: Beasiswa biaya kuliah penuh dibayarkan langsung ke biaya kuliah selama durasi minimum program. Penawaran 2: $20,000 per tahun dibayarkan langsung untuk biaya kuliah selama durasi minimum program. Terbuka untuk program Sarjana dan Pascasarjana. Australia Global University Award.
Arroyan Pram, pemuda asal Boyolali yang dapat beasiswa internasional, usai ditolak PTN di Indonesia. Sumber Instagram/arroyanpram Jakarta Gagal masuk kampus negeri Indonesia, membawanya malah diterima S1 beasiswa internasional. Itulah pengalaman Arroyan Pram. Pemuda asal Boyolali, Jawa Tengah ini menceritakan kisah inspiratifnya. Berawal dari tayangan video TikTok arroyanpramm, berhasil menghubunginya untuk berbagi cerita dan tips mendapatkan beasiswa. Kisah Inspiratif Getuk Take, Bermula Usaha Kecil Kini Ekspor ke Hongkong dan Macau Cerita Mahasiswa Raih Beasiswa Internasional Kemendikbudristek, Apa Tipsnya? Pemuda bernama lengkap Arroyan Irsya Dulloh Pram ini tidak menyangka bisa mendapat pengalaman luar biasa seperti sekarang. Awalnya, pemuda yang akrab disapa Roy ini berkeinginan masuk ke Institut Teknologi Bandung ITB, namun nasib berkata lain. "Sebenarnya dulu enggak pernah kepikiran bakal bisa dapat journey yang seperti ini, soalnya aku kan tinggalnya di daerah Boyolali. Ceritanya pas SMA suka matematika, fisika dan juga ikut olimpiade dapat medali. Sampai akhirnya pengin banget masuk ke ITB," ungkap Arroyan, dihubungi melalui telepon, Kamis 1/6/2023. Demi mendapat keinginannya, alumni SMA Negeri 2 Surakarta itu pun setiap hari belajar. Ia bahkan mengikuti try out yang diselenggarakan oleh beberapa kampus di Jawa Tengah. Semua jalur ujian masuk pun dicoba. Lulus SMA pada tahun 2018 lalu, Roy mencoba ujian tulis dengan pilihan ITB, UGM dan merupakan salah satu impian bagi kebanyakan orang untuk mendapatkan pendidikan, khususnya beasiswa di luar negeri. Meski begitu, kamu tidak perlu khawatir. Pasalnya, ada berbagai cara yang bisa kamu lakukan untuk mewujudkan impianmu tersebut...Gagal masuk PTN di Indonesia, tapi lolos 6 program beasiswaArroyan Pram, pemuda asal Boyolali yang dapat beasiswa internasional, usai ditolak PTN di Indonesia. Sumber Instagram/arroyanpramTiga universitas negeri yang sudah dipilih ternyata bukan 'jodohnya'. Saat itu, Arroyan juga sempat mencoba ujian masuk STAN. Namun, sayangnya belum membuahkan hasil. Dalam fase ditolak, pemuda yang beberapa kali menang olimpiade itu tidak menyerah. Ia mencoba untuk daftar program beasiswa, dalam maupun luar negeri. "Karena sudah gagal kurang lebih pada Maret-April 2018, pada fase itu aku lihat lagi 5 bulan setelahnya di Agustus. Kebetulan aku juga ada daftar program-program lain buat cadangan. Cari kampus yang ada beasiswa," kata Arroyan. Hingga akhirnya, dari 8 list beasiswa di Indonesia yang didaftarnya, 6 di antaranya lolos. Dari sana, Arroyan juga harus memilih satu yang paling sesuai dengan keinginannya. Pilihannya pun jatuh ke Badak LNG Academy. Badak LNG Academy merupakan program beasiswa penuh jenjang Diploma III D3 hasil kerja sama dengan Badak LNG, sebuah perusahaan minyak dan gas terbesar Indonesia. Setelah melalui 6 tahap seleksi, Arroyan pun masuk dan menjalani program akademi selama 3 tahun dengan beasiswa fully beasiswa ekstensi gelar dari D3 ke S1 di TaiwanArroyan Pram, pemuda asal Boyolali yang dapat beasiswa internasional, usai ditolak PTN di Indonesia. Sumber Instagram/arroyanpramDijelaskan juga kalau di sana sebagian besar dosennya merupakan lulusan ITB, UGM, dan beberapa kampus luar negeri. Selama tiga tahun itu pula, otaknya dipaksa untuk belajar setiap hari. Hingga akhirnya Arroyan lulus di tahun 2021 dengan menyandang gelar AMd T di program studi Teknik Mesin Konsentrasi Pengolahan Gas. Perjuangannya untuk mencapai pendidikan yang lebih tinggi pun tidak berhenti sampai di sana. Setelah lulus, pria yang kini berusia 22 tahun itu berpikir untuk kembali melanjutkan pendidikannya di luar negeri, dengan mencari beasiswa lanjutan untuk ekstensi gelar dari D3 ke S1 Teknik Mesin. Kala itu, ia mencoba membuat daftar program beasiswa dari berbagai negara, termasuk Taiwan. Satu bulan sebelum lulus dari Badak LNG Academy, tepatnya di bulan Juni 2021, Arroyan mendapat pengumuman bila esainya lolos di program beasiswa kolaborasi dua negara dari pemerintah Indonesia dan Taiwan. Uniknya, mahasiswa yang gemar membuat konten itu juga berhasil lolos seleksi administrasi dari total program beasiswa 10 negara yang didaftarnya. Namun, karena adanya berbagai kendala, akhirnya Arroyan memutuskan untuk mengambil program beasiswa Taiwan Industry Academia Collaboration dan resmi menjadi mahasiswa di Cheng Shiu University sejak tahun 2021. "Program tersebut bernama 2+i Industry-Academia Collaboration of Mechanical Engineering Program di Cheng Shiu University. Sekarang sudah hampir 2 tahun kuliahku di Taiwan," selama menjadi mahasiswa internasionalArroyan Pram, pemuda asal Boyolali yang dapat beasiswa internasional, usai ditolak PTN di Indonesia. Sumber Instagram/arroyanpramArroyan menambahkan jika program beasiswa S1-nya itu hanya 3 semester. Namun, sebagai mahasiswa beasiswa, ia harus menjalani internship selama 1,5 tahun ke depan secara full time di perusahaan lokal di Taiwan. "Di Badak LNG Academy 6 semester, terus ekstensi yang sekarang cuma 3 semester, jadi total 9 semester. Harusnya kemarin ijazah S1 sudah selesai dan sudah wisuda. Karena aku anak beasiswa jadi diwajibkan internship dulu 1,5 tahun di perusahaan Taiwan. Jadi sekarang semester 4. Jadi kayak kuliah sambil kerja," ucapnya. Kini setelah 3 semester berkuliah di Taiwan, Roy tetap masih menjalani studi menjadi mahasiswa internasional. Ia juga tetap mengasah skill dengan mengikuti berbagai program seperti sertifikasi di Massachusetts Institute of Technology MIT.Bagikan konten pengalaman dan motivasi lewat media sosialArroyan Pram, pemuda asal Boyolali yang dapat beasiswa internasional, usai ditolak PTN di Indonesia. Sumber TikTok/arroyanprammSelain rajin belajar dan bekerja keras untuk menggapai cita-citanya, Arroyan juga gemar membagikan pengalaman dan pesan motivasi di semua akun media sosialnya. Salah satunya di laman TikTok arroyanpramm. Bahkan, videonya dengan tajuk "Bersukur gagal masuk PTN" sudah ditonton hingga 6,4 juta. Namun, karena kesibukannya, Arroyan hanya bisa membuat konten pada hari Sabtu atau Minggu. Setidaknya, video yang dibagikan di TikTok sebisa mungkin ada ilmunya untuk orang lain. Mulai aktif membuat konten pengalaman inspirasi pada April 2022, kini pengikutnya di TikTok sudah lebih dari 140 ribu. "Kesibukannya mahasiswa semester 4, semua kuliah teknik sudah selesai, sekarang aku masih ada kelas dan belajar bahasa mandarin, magang full time, ambil beberapa program sertifikasi dari kampus Amerika, dan kalau masih sempat bikin konten," jelasnya. Saat ditanya bagaimana cara membagi waktu, Arroyan tidak ambil pusing. Ia akan mengerjakannya satu per satu. Tetap fokus pada apa yang sekarang sedang dikerjakan. Itulah prinsip yang ia pegang sejak mendapat beasiswa ala Arroyan PramIlustrasi Pendaftaran Beasiswa freepik/ Pram juga memberikan tips untuk para siswa pejuang universitas yang masih takut dalam menentukan tujuannya. Ia mengatakan ada dua faktor yang harus diperhatikan, yaitu hal yang dapat dikontrol dan hal yang tidak bisa terkontrol. Pertama, hal yang dapat dikontrol seperti, nanti bakal belajar sekenceng apa, bakal coba seleksi di berapa tempat, dan nanti usahanya bakal sekeras apa. Sedangkan hal yang tidak bisa terkontrol yaitu antara lolos atau tidak. "Fokusnya jangan mikir nanti bakal keterima atau enggak. Harus memaksimalkan diri sendiri. Mencoba tebar di banyak tempat, Insha Allah diri kita udah naik dan akhirnya nanti pas dilihat dari jangka panjang akan banyak kesempatan daripada sejak awal kita hanya fokus pada satu tempat," ungkapnya. Saat gagal dulu, pria yang lahir di Boyolali ini mengaku sudah sadar mindset, jadi tetap fokus ke hal yang bisa dikontrol. Ia tidak terlalu memikirkan akan masuk PTN atau tidak. Fokusnya adalah belajar sekencang mungkin, agar saat dilihat secara jangka panjang, semua hal akan naik, baik dari skill maupun kualifikasi diri. Hingga akhirnya banyak kesempatan di banyak tempat. Jadi fokus ke hal yang bisa dikontrol daripada yang tidak bisa untuk masa depanArroyan Pram, pemuda asal Boyolali yang dapat beasiswa internasional, usai ditolak PTN di Indonesia. Sumber Instagram/arroyanpramDikatakannya, siapa yang memotivasinya sehingga bisa sampai di titik seperti sekarang adalah perjuangan B. J. Habibie. Ia juga mengagumi dan menjadikan Presiden ke-3 RI itu sebagai role modelnya. Sebisa mungkin, ia ingin mengcopy paste perjuangan dari almarhum saat masih belajar di Jerman. Hingga akhirnya dipanggil ke Tanah Air untuk berkontribusi membangun Indonesia. Selain itu, anak pertama dari lima bersaudara ini juga harus bisa menjadi role model bagi adik-adiknya kelak. Sebagai manusia yang takut akan kegagalan di masa depan, Arroyan berusaha sebaik mungkin memberikan edukasi kepada pengikutnya di media sosial agar bisa mencapai kesuksesan, seperti apa yang dicita-citakan. Maka dari itu, bagi yang penasaran dengan cerita pengalaman dan tips tentang pendidikan yang dibagikannya, bisa langsung mengunjungi media sosial Arroyan Pram.* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan. Tag Beasiswa Ekstensi D3 ke S1 Australia. Beasiswa Simak Informasi Beasiswa Ekstensi D3 ke S1 Australia Lengkap Ini! Jan 18, 2022 Wahana Nilai Nusantara - Sebagian siswa kelas 12 memilih kuliah di jenjang di D3 untuk melanjutkan pendidikan setelah lulus sekolah. Biasanya pendidikan D3 dipilih karena waktu studi yang lebih pendek dan bisa langsung mencari pekerjaan sesuai bidang ada juga mahasiswa D3 yang ingin melanjutkan ke jenjang sarjana. Dengan menempuh pendidikan jenjang S1 membuka peluang yang lebih luas untuk karier kedepannya. Selain memilih program lanjutan dari D3 ke S1 di dalam negeri, ternyata ada program ekstensi D3 ke S1 di luar negeri yang bisa dipilih. Baca juga Kreatif, Mahasiswa UNS Ciptakan Media Pembelajaran bagi Anak Tunanetra Mencari kampus yang memiliki program alih jenjang atau ekstensi memang tidak mudah. Apalagi jika kamu ingin memilih kampus di luar negeri. Melansir dari laman Sabtu 18/9/2021, ada beberapa universitas luar negeri yang menawarkan program ekstensi D3 ke S1. Beberapa negara menawarkan program ini bagi para siswa yang ingin melakukan alih jenjang. Yuk simak bersama ulasan berikut ini. Negara yang menyediakan program ekstensi D3 ke S1 1. New Zealand New Zealand menawarkan program D3 lanjut S1 dengan mengenyam perkuliahan selama satu tahun. Mahasiswa di negara ini juga bisa mendapatkan double degree. Mahasiswa bisa mendapatkan gelar Diploma level 7 di New Zealand dan gelar S1 dari universitas di Inggris. Hal ini bisa dilakukan jika kampus tujuan kamu memiliki kerja sama dengan Inggris. Baca juga Wapres Izin Orangtua Jadi Faktor Penting Pelaksanaan PTM Terbatas Kamu juga bisa mendapatkan kesempatan untuk kerja di luar negeri setelah menyelesaikan masa studi di New Amerika Jika memiliki ijazah D3, kamu bisa melanjutkan perkuliahan S1 di Amerika dengan durasi 2 hingga 3 tahun. Universitas di Amerika akan menilai jumlah kredit yang bisa didapatkan dan memperhitungkan waktu lulus studi. Tak hanya di negara ini, Kanada juga memiliki pendidikan diploma dengan durasi akademik selama 2 hingga 3 tahun. Setelah menyelesaikan gelar ini, siswa bisa melanjutkan ke jenjang sarjana dengan menambah masa studi lagi selama 3 tahun. 3. Eropa Negara-negara di benua Eropa, seperti Inggris, Spanyol dan Belanda juga menawarkan program Top Up Degree untuk mendapatkan gelar S1 bagi para lulusan D3. Durasi dalam program ini sangat singkat, yaitu hanya selama 1 tahun. Universitas di Prancis juga bisa menjadi pilihan untuk melanjutkan pendidikan D3 ke S1. Semua universitas di negara ini memiliki ketentuan yang berbeda untuk penyetaraan. Namun, secara umum, lulusan D3 dari Indonesia akan disetarakan dengan Bac+2. Baca juga JX-Express Buka Lowongan Kerja bagi Lulusan D3-S1, Simak Syaratnya Kamu akan menambah masa studi 1 tahun untuk mendapatkan ijazah S1 dan 3 tahun untuk mendapatkan gelar S2. Tidak semua negara memiliki program ekstensi Namun perlu dipahami bahwa tidak semua negara memiliki program ekstensi seperti ini. Beberapa negara di dunia justru mengharuskan mengulang dari tahun pertama untuk menempuh pendidikan S1. Tidak mudah mencari universitas yang menyediakan program ekstensi D3 ke S1 di luar negeri, terutama jika ingin mencari bantuan pendidikan secara penuh. Hal yang perlu dicermati jika ingin melanjutkan pendidikan di luar negeri yakni mencari informasi secara lengkap. Selain itu dana pendidikan yang dibutuhkan untuk pergi ke negara tujuan juga harus dipersiapkan mulai dari sekarang. Baca juga Khofifah Apresiasi Program Vaksinasi Covid-19 Lantatur UM Surabaya Kamu juga bisa mengunjungi situs resmi universitas tujuan kamu untuk mendapatkan informasi seputar program yang satu ini. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. Jawaban Beasiswa ekstensi D3 ke S1 luar negeri memang tidak sebanyak beasiswa S1 dari tamat SMA atau lanjut studi S2 dari S1. Sehingga banyak calon mahasiswa D3 yang ingin melanjut ke S1 luar negeri merasa pesimis untuk bisa mendapatkan beasiswa ekstensi D3 ke S1 luar negeri. Namun sebenarnya b